The 3 F’s of Eid Al-Fitr in Indonesia

Image
  After one month fasting, the Indonesian Muslims to celebrate of Eid Al-Fitr holiday. The Eid Al-Fitr has 3 F’s the meaning of for Indonesian tradition. 1.         Food “Opor ayam and Ketupat” is the classic food for the Indonesian to cooked. Every family cooked that’s foods for family members and their guests, also served many cookies. So, Indonesian always got fat after Eid Al-Fitr holiday if they not diet. 2.        Family The Eid Al-Fitr is the meaning of back to home or the popular words in Indonesian is “mudik”. Every family member who was living out from home will back to home to celebrate that’s holiday together. Tought the price of the transportation increase are all. 3.        Forgiveness Like was a baby new born is the meaning of Fitr so the Indonesian Muslims will forgiveness each other with family members, neighbors, and coworkers and ect. They are will visit the home each other for connected with. For those the tourists want to feel like an Indonesian Musli

Nasi Goreng Bali Ala Masakan Rumah Etnik Kuta

Nasi goreng adalah salah satu makanan pinggir jalan yang paling digemari oleh masyarakat perkotaan. Karena makanan murah ini mudah di temukan dan bisa menyelematkan perut kita yang merasakan lapar di malam hari selepas pulang kerja. Ada beberapa macam menu nasi goreng yang di jual di pinggir jalan, tetapi ada sebagian menu yang hanya bisa kita temukan di restoran. Contohnya nasi goreng ikan asin dan nasi goreng kesuna cekuh. Nasi goreng kesune cekuh adalah nasi goreng khas Bali, bumbu yang di pakai masih sama dengan nasi goreng pada umumnya. Tetapi nasi gorengnya akan berwarna sedikit lebih kuning sehingga tampilannya hampir mirip dengan nasi goreng khas Betawi yang biasanya di tambah dengan daun buah mengkudu.

Jika kita sedang liburan di Bali cobalah menu nasi goreng khas Bali tersebut. Apalagi jika kita termasuk salah satu orang yang tidak begitu suka dengan nasi goreng yang memiliki tampilan mengkilap karena terlalu banyak mengandung minyak. Di jalan dewi sri no. 58 Kuta ada restoran bernama Warung Masakan Etnik yang memiliki menu nasi goreng khas Bali dan biasa dikenal oleh wrga lokal dengan nama nasi goreng kesune cekuh. Restoran ini sangat mudah di temukan karena berada di pinggir jalan dan memiliki bentuk bangunan joglo dengan ruang terbuka sehingga kita bisa luas memandang luar ketika sedang menyantap makanan yang kita pesan.

Harga nasi goreng kesune cekuh per porsi jika belum ada tambahan pajak pemerintah dan pajak pelayanan Rp 35.000,-, dan pastinya dengan harga tersebut masih tergolong cukup murah untuk ukuran harga satu porsi makanan di restoran yang berada di daerah tujuan wisata seperti Bali. Dengan tampilan nasi yang sedikit berwarna kuning dan menambahan dengan irisan daging ayam goreng, telor dadar, sedikit acar mentimun dan kerupuk emping membuat nasi goreng ini sangat layak untuk di coba ketika kita liburan di Bali.

Yang tidak begitu suka dengan nasi goreng, bisa memilih menu nasi campur yang satu porsinya berisi nasi putih, sayuran, dan terong goreng serta di tambah sambal. Tersedia juga sop kepala ikan dengan kuahnya yang segar, tentunya akan bisa menambah nafsu makan kita. Untuk harga nasi campur sebelum pajak perporsi Rp 35.000,- dan sop kepala ikan per porsi Rp 50.000.- . Jika kita merasakan haus, kita bisa memesan jus alpukat yang segar dengan harga per gelasnya Rp 25.000,-.

Masakan rumah etnik memiliki area berAC yang cocok bagi kita yang tidak suka dengan udara panas Bali dan berada di lantai 2. Tersedia juga ruangan yang di khususkan untuk acara gathering atau nonton bareng yang terpisah dari bangunan utama, supaya jika nantinya ada acara gathering suara sound system tidak akan mengganggu tamu lain. Bagi kita yang beragama Islam, restoran ini menyediakan mushalla yang berada di belakang bangunan. Sehingga kita bisa tenang ketika sedang makan karena tidak pelu mencari mushalla yang terdekat dari restoran. Bagi kita yang menyukai ketika makan siang atau makan malam dengan adanya iringan musik akustik wajib datang ke restoran ini. Tamu yang datang tidak semunya wisatawan lokal, terkadang terlihat juga tamu asing yang sedang menikmati menu makanan dari restoran ini.

Mencoba makanan khas lokal setempat ketika liburan adalah salah satu aktifitas yang wajib, dengan kata lain kita termasuk wisatawan yang menghargai kearifan lokal daerah tersebut.


Comments

Popular posts from this blog

The 3 F’s of Eid Al-Fitr in Indonesia

Instagramable Coffee Shop In Seminyak

Shishi Seminyak, The Best Place for Party with Free Flow Drink on 9-11 pm